Page 8 - BLC MBKM 2025
P. 8

D. FAKTOR YANG MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR



                  1.  Need for Achievement
                        Need for achievement dapat menjadi salah satu komitmen yang dibangun oleh

                  peserta pelatihan agar sukses mencapai tujuan belajarnya. Istilah tersebut pertama
                  kali dipopulerkan oleh David McClelland dengan sebutan n-ach sebagai singkatan

                  dari need for achievement. McClelland menganggap n-ach sebagai virus mental.

                  Virus  mental  tersebut  merupakan  suatu  pikiran  yang  berhubungan  dengan
                  bagaimana  melakukan  sesuatu  dengan  baik,  lebih  cepat  lebih  efisien  dibanding

                  dengan  apa  yang  telah  dilakukan  sebelumnya.  McClelland  (1987)  menyebutkan
                  bahwa  motivasi  berprestasi  didefinisikan  sebagai  usaha  mencapai  sukses  atau

                  berhasil  dalam  kompetisi  dengan  suatu  ukuran  keunggulan  yang  dapat  berupa

                  prestasi  orang  lain  maupun  prestasi  sendiri.  Santrork  (2003:  103)  menjelaskan
                  bahwa  motivasi  berprestasi  merupakan  keinginan  untuk  menyelesaikan  sesuatu

                  untuk  mencapai  suatu  standar  kesuksesan,  dan  untuk  melakukan  suatu  usaha
                  dengan  tujuan  untuk  mencapai  kesuksesan.  Motivasi  berprestasi  terkait  dengan

                  cara seseorang untuk berusaha dengan baik untuk meraih prestasi terbaiknya.

                        McClelland  (1987)  mengemukakan  bahwa  terdapat  6  (enam)  karakteristik
                  individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu:

                  1. Perasaan  yang  kuat  untuk  mencapai  tujuan,  yaitu  keinginan  untuk
                     menyelesaikan tugas dengan hasil yang sebaik-baiknya.

                  2. Bertangung jawab, yaitu mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
                     menentukan masa depannya, sehingga apa yang dicita-citakan berhasil tercapai.

                  3. Evaluatif,  yaitu  menggunakan  umpan  balik  untuk  menentukan  tindakan  yang

                     lebih efektif guna mencapai prestasi, kegagalan yang dialami tidak membuatnya
                     putus asa, melainkan sebagai pelajaran untuk berhasil.

                  4. Mengambil  resiko  “sedang”,  dalam  arti  tindakan-tindakannya  sesuai  dengan
                     batas kemampuan yang dimilikinya.

                  5. Kreatif dan inovatif, yaitu mampu mencari peluang-peluang dan menggunakan

                     kesempatan untuk dapat menunjukkan potensinya.
                        Purwanto  (2014)  berpendapat  bahwa  karakteristik  motivasi  berprestasi,

                  khususnya  pada  bidang  akademik  yaitu:  (1)  persistance  atau  ulet  dalam  tugas
                  prestasi terutama pada waktu menghadapi rintangan seperti kesulitan, kebosanan,



                                                                                                         7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13